Pagi ini kurapikan lagi buku-buku yang
berserakan seperti biasa malamnya aku langsung tidur dan tidak meletakkannya
lagi ke rak, aku suka membaca aku suka menulis tapi tidak pandai, aku suka bercerita
pada diri sendiri, ceritaku hanya sederhana perihalmu, tak seperti
penulis-penulis buku novel yang bercerita panjang lebar, inilah aku dan kamu
dalam duniaku.
Jam 8 pagi ini aku harus segera ke
kampus karena ada kuliah, kuliah pertama setelah liburansetelah bangun tadi,
aku langsung bergegas bersiap-siap dan sesegera segera mungkin berangkat kuliah
agar tidak telat di pertemuan pertama ini.
Aku mulai kuliah sejak menamatkan
sekolah menengah atas pada tahun 2021, terbilang masih sangat awal dan sampai
sekarang aku masih menjalani status sebagai mahasiswa di salah satu universitas
yang memiliki jumlah mahasiswa terbanyak Se Kalimantan Timur.
Kurang 5 menit dari waktu yang telah
terjadwal aku baru siap untuk berangkat, jarak kost ke tempat kuliah lumayan
dekat tidak sampai 10 menit tergantung ramai atau tidaknya jalan saat itu,
untungnya setelah aku berangkat jalanan tidak begitu ramai hanya beberapa motor
dan mobil atau pejalan kaki di bahu jalan, sesampainya di kampus aku langsung
masuk ke ruang kelas yang berada di lantai 3,
Aku telat 4 menit tapi bersyukur dosennya belum terlihat di dalam
kelas.
Aku duduk di Pojok kelas karena di
depan sudah terisi semua, aku duduk di Sebelah temanku yang kayaknya juga baru
datang, dia Tiara perempuan yang sudah ku kenal hampir 2 tahun ini, perempuan yang sering mengganggu nyanyak
tidurku, dan memenuhi ruang kepalaku.
“pagi raa” aku menyapa dengan gembira,
“pagi juga” dia menyahut sembari tersenyum,
Aku tak melanjutkan percakapan lagi
sebab terdengar suara pintu yang di buka, ternyata dosenku telah tiba, beliau
masuk sekitar 15 menit kemudian. Perkuliahan hari ini hanya kontrak belajar
saja jadi hanya sebentar sebagai pengenalan, sekitar 1 jam kuliah berlangsung,
kuliah pun berakhir setelah bapaknya mengucap salam sembari meninggalkan
ruangan, aku masih duduk di kelas beberapa temanku sudah berangsur Pergi.
Karena jam 1 nanti masih ada kuliah
lagi, aku memutuskan untuk tetap di kelas, Aku menolehkan ke samping kanan aku
hanya menemukannya, dia masih duduk terpaku sambil membaca buku, aku berusaha mengalihkan
keheningan dengan menocoba memulai pembicaraan,
“Ra”
Dia menghentikan bacaannya lalu
menoleh ke arahku
“Iya fan, kenapa?” sahutnya
“ke perpustakaan yuk, dari pada di
sini sepi” ujarku
Dia menghela nafas sebentar sebelum
memberikan keterangan lebih lanjut,
“iya boleh ayok, aku juga pengen
ngadem” dia menjawab yang kemudian memasukkan bukunya ke dalam tasnya,
Saat itu di kelas AC nya memang
lagi di perbaiki, jadi akan sedikit panas jika kita berlama-lama, kemudian kita
beranjak meninggalkan kelas dan berjalan beriringan menuju perpustakaan, aku
terpesona olehnya gadis yang mempunyai mata indah, kulit putih bersih, memiliki
suara yang amat lembut, sikapnya yang amat santun dan indah dipandang,
menenangkan menyejukkan hingga membuat hatiku nyaman,
Dalam perjalanan menuju perpustakaan kita
hanya mengobrol singkat tentang kegiatan kita masing-masing paska liburan
semester, dia tidak liburan kemana mana, hanya menghabiskan hari di rumahnya
yang tak jauh dari pusat kota,
Sesampainya di perpustakaan tepatnya
lantai 2, dia langsung duduk di kursi tempat membaca, mengeluarkan buku dalam
tas dan melanjutkan bacaannya tadi di kelas, sementara aku masih berkeliling
melihat beberapa rak buku mencoba menemukan judul yang cocok untuk aku baca,
setelah beberapa menit aku mencari aku menemukan buku karya Habiburrahman El
shirazy, ku bawa ketempat duduk lalu kita membaca buku bacaan kita
masing-masing,
Sekitar 1 setengah jam berlalu dia
kemudian mengajakku untuk segera beranjak karena setengah jam lagi perkuliahan
akan segera berlangsung,
“fan, udah setengah satu nih, ayok ke
kelas” dia berucap lirih
“Oh iya, bentar lagi kelas yaa, aku
hampir tidak menyadarinya” jawabanku, seketika ku tutup buku yang aku baca dan
ku kembalikan ke tempat mengambilnya tadi, lalu kita mulai meninggalkan perpustakaan
dengan berjalan beriringan dengan pelan,
Setelah sampai di kelas kita langsung duduk masing-masing tidak berdekatan dia duduk di depan, aku di belakangnya, aku senang sekali hari ini bisa berdua dengannya meskipun hanya sekedar jalan dan membaca buku sebentar, karena bagiku bersama orang yang kita cintai itu tak ternilai kebahagiaannya.
***
Suatu sore di bibir sungai Mahakam
yang membentang dengan segala keindahannya dan terpukau olehnya, Kita menikmati
senja yang berwarna jingga, dibalik jembatan yang membentang dengan panjangnya,
Sembari Memandang sekitar, orang yang berlalu lalang, Anak anak kecil
berlarian, serta kapal-kapal yang yang berlayar membawa harapan. Menyaksikan
ikan yang menari menatap iri, Menyimak burung burung yang bernyanyi, Kugenggam
Erat lembut tangannya dengan mesra, sembari melirik senyumnya.
Setelah matahari benar-benar tenggelam
dan hilang dari jarak pandang menyisakan sedikit rona kuning keemasan di ujung
barat sana, kita beranjak menuju masjid yang tak jauh dari tempat yang kita
nikmati kini, lalu kami shalat berjamaah di masjid Baitul Muttaqin Sembari
mengucap syukur dengan nada paling khusuk, Oleh takdir yang amatlah surga Yang
tuhan Ridha menjadi Milik kita.
Sehabis itu aku ingin berkeliling kota
tepian ini, berboncengan lalu, kamu memelukku dari belakang Sambil membaca ayat
ayat suci Al-Qur’an dengan syahdu Atau saling bertukar kisah, sembari
memancarkan senyum ke segala penjuru kota,
Kota yang indah Dihiasi oleh lampion
yang berjajar sepanjang jalan dan trotoarnya serta rembulan di kedua matamu
menenggelamkanku malam itu.
***
Lalu terdengar suara orang mengucap
salam, sontak aku kaget, ternyata kuliah hari ini sudah selesai, kuliah yang
tak begitu lama hanya pengenalan pembelajaran saja, tapi sejak aku sampai di
kelas tadi, semua tentangmu dalam hati menghilangkan kesadaransaat itu, aku
terdiam sebentar setelah semua mulai bergiliran keluar.
Hari ini kuliahnya sudah usai akupun
memutuskan untuk segera pulang, nampaknya dia tadi sudah pulang,
setelah masuk ke kelas tadi, seusai
dari perpustakaan tak ada obrolan lagi, kita hanya mengobrol sebentar seperlunya saja,
dia memang tak suka banyak berbicara, dia gadis yang kini aku kenal dan aku
sayang tapi entah ini hanya perspektif hati aku saja tidak dengannya, aku tak
banyak mengetahui kehidupannya dia tak banyak bergaul seperti anak-anak yang
lainnya, yang aku tau dia hanya mondok sambil kuliah di sini, aku sempat
bertanyakepafa temanku yang lain ,
katanya dia seorang penghafal Alquran, jadi aku sangat memaklumi jika dia
bersikap seperti itu,
Sesampainya di kost aku hanya banyak merenung
tentangnya, mungkinkah orang sepertiku, orang yang terlampau biasa, sangat jauh
dari kata sempurna dan layak mampu memilikinya, setiap hari setiap aku menghela
nafas dikala dadaku mulai begitu sesak sebab ingin sekali aku bisa Memilikimu,
namun apakah mungkin, kemungkinan itu yang sekarang menjadi pertanyaan besar
dalam benakku.
Hingga suatu hari nanti yang tak pasti,
terlepas dari usaha dan pasrahku kepada semua ini tentang mencintaimu, aku
sudah siap atas segala kemungkinan yang akan menimpa, menjadi milikku atau
tidak aku akan tetap mencintaimu
30 mei nanti akan ku tanyakan
kepadamu, maukah kamu menjeput senja itu bersamaku? . []
Tidak ada komentar:
Posting Komentar